Oleh Ust. Ainur Rofiq
Kewajiban bagi setiap muslim untuk ta’at pada Rosul dengan mengikuti sunnah-sunnah Rosul saw, Baik mengenai tata cara ibadah, bermu’amalah, bertutur kata, berpakaian dan lain-sebagainya), sebab itu syarat muthlak untuk mendapatkan cinta dari Alloh Ta’ala
(Ali Imron: 31-32).
Berikut ini beberapa hadits larangan Rosululloh saw, tentang Isbal:
1.عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ بْنِ السَّكَنِ الْأَنْصَارِيَّةِ قَالَتْ كَانَ كُمُّ يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الرُّسْغِ قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ (رواه الترمذى)
Asma’ binti Yazid al Anshoriyah berkata: “Lengan baju Rosululloh SAW hanya sampai pada pergelangan tangan”. (HR. Tirmidzi) dia berkata: ini hadits Hasan Ghorib
2. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا (متفق عليه)
Dari Abu Huroiro, sesungguhnya Rosululloh bersabda: “Alloh tidak akan melihat dengan rohmat kepada orang yang menurunkan pakaiannya sampai di bawah mata kakinya karena sombong “. (Muttafaqun ‘Alaihi).
3. عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ (رواه البخارى)
Dari Ibnu Umar berkata: Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: “Alloh tidak memandang orang yang menurunkan pakaiannya di bawah mata kaki karena sombong” (HR. Bukhori)
4. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ (رواه البخارى)
Dari Abu Huroiroh ra berkata. Rosululloh saw bersabda: sarung yang di bawah mata kaki, maka itu di neraka. (HR. Bukhori)
5. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ مِنَ الْخُيَلاءِ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه مسلم)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh bersabda: barang siapa yang menurunkan kainnya /sarungnya sampai di bawah mata kaki karena sombong, maka Alloh tidak akan melihatnya pada hari kiamat (HR.Muslim)
6. عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ (رواه مسلم)
Dari Abu Dzar. Rosululloh saw bersabda: tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat, dan tidak dilihat serta tidak akan dibersihkan, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih. Kata-kata nabi itu diulang sampai tiga kali. Abu Dzar berkata: mereka benar-benar kecewa dan sangat rugi. Siapakah mereka itu ya Rosul ?? Nabi menjawab: orang yang menurunkan kain/sarung di bawah mata kakinya, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan yang menjual barang dengan sumpah palsu. (HR. Muslim)
7. عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْد اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِلا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَسْتَ مِمَّنْ يَصْنَعُهُ خُيَلاءَ (رواه البخارى وأبو داود والنسائى)
Dari salim bin Abdillah dari ayahnya, Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang menurunkan kainnya (pakaiannya) di bawah mata kaki karena sombong maka Alloh tidak memandangnya di hari kiamat. Abu bakar bertanya: Wahai Rosululloh sesungguhnya salah satu sisi sarungku menjulang ke bawah kecuali kalau aku jaga benar-benar. Maka Nabi bersabda: engkau tidak berbuat seperti itu karena sombong (HR. Bukhori, abu Daud dan Nasa’i)
8. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ (رواه الترمذى)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh bersabda: Alloh tidak akan melihat pada hari kiamat orang yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong (HR.Muslim)
9. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ يُرْخِينَ شِبْرًا فَقَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لا يَزِدْنَ عَلَيْهِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ (رواه الترمذى)
Dari ibnu Umar, berkata: Rosulullogh bersabda: Siapa yang menurunkan kain sarungnya di bawah mata kaki karena sombong, maka Alloh tidak melihat kepadanya pada hari kiamat, ummu salamah bertanya: bagaimanakah bagi wanita? Jawab Nabi: Diturunkan sejengkal, Ummu Salamah berkata: Kalau demikian terlihat kaki mereka. Nabi bersabda: Direndahkan lagi sehadta tidak lebih dari itu. (HR. Tirmidzi). Ket: Hadits tersebut Hasan Shohih
10. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْبَالُ فِي الْإِزَارِ وَالْقَمِيصِ وَالْعِمَامَةِ مَنْ جَرَّ مِنْهَا شَيْئًا خُيَلاءَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه النسائى)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh saw bersabda: Isbal (memanjangkan pakaian) itu pada sarung, baju dan sorban. Barang siapa yang memanjangkan semua itu karena sombong , maka Alloh tidak akan melihat kepadanya pada hari Kiamat.(Hr. Abu Daud dan Nasa’I)
11. عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ عَنِ الْإِزَارِ فَقَال عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلا حَرَجَ أَوْ لا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ (رواه أبو داود)
Abu Sa’id Al Khudri berkata: Rosululloh saw bersabda: Kain sarung seorang muslim adalah sampai ke tengah-tengah betis, dan tidak mengapa yang di antara itu dengan mata kaki, sedangkan yang di bawah mata kaki, maka itu bagian dari neraka, barang siapa yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya di hari Kiamat.(HR. Abu Daud)
12. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّي مُسْبِلًا إِزَارَهُ إِذْ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ ثُمَّ سَكَتَّ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ مُسْبِلٌ إِزَارَهُ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لا يَقْبَلُ صَلاةَ رَجُلٍ مُسْبِلٍ إِزَارَهُ (رواه أبو داود)
Dari Abu Huroiroh ra berkata: “ketika ada seseorang yang sedang sholat dengan isbal (memakai sarung/pakaian di bawah mata kaki), maka Rosululloh saw menegur kepadanya: pergilah berwudlu !!, maka seseorang berkata kepada beliau,: Ya Rosul mengapa engkau menyuruhnya berwudlu kembali, padahal setelah ia berwudlu engkau membiarkan dia?? Maka Rosul bersabda: Dia telah sholat dengan sarung di bawah mata kakinya (isbal). Dan Alloh Ta’ala tidak akan menerima sholat orang yang berpakaian/bersarung melebihi mata kakinya. (HR. Abu Daud)
Sabda Rosululloh saw ketika memberi nasihat kepada sahabat Jabir bin Sulaim ……
13. …… وَلا تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلا تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ (رواه أبو داود والترمذى)
……… Janganlah meremehkan suatu kebaikan, dan berkatalah kepada temanmu dengan muka manis ramah tamah,. Semua kelakuan itu termasuk dari kebaikan. Dan tinggikan kainmu ke tengah betis, kalu tidak, maka ke mata kaki, awaslah jangan menurunkan kain di bawah mata kaki, karena itu termasuk dari kesombongan. Dan Alloh tidak suka pada kesombongan. Dan jika ada orang yang memaki/mencela kamu dengan apa-appa yang memang ada padamu, maka janganlah kau memaki kepadanya dengan apa yang ada padanya. Sebab akibat dari makian itu hanya akan kembali kepadanya. (HR. Abu Daud dan Turmudzi dari Jabir bin Sulaim)
Kesimpulan:
2.Isbal berarti: memanjangkan pakaian (sarung, celana, jubah, gamis atau yang lain) melebihi/di bawah mata kaki.
3.Isbal dalam berpakaian hukumnya haram meskipun dengan atau tanpa ada niat sombong. Karena sombong itu sendiri adalah “menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. sebagaimana yang dijelaskan hadits-hadits di atas dan dikuatkan para ulama’.
4.Dengan demikian sarung/pakaian Seorang muslim yang beriman pada Alloh dan Rosul-Nya adalah berpakaian, bercelana, bersarung di tengah-tengah betis atau sampai mata kaki dan tidak melebihi batas bahkan di bawah mata kaki.
5.Hendaklah setiap muslim memperhatikan dan tidak meremehkan masalah isbal ini meskipun dengan berbagai macam alasan.
Kewajiban bagi setiap muslim untuk ta’at pada Rosul dengan mengikuti sunnah-sunnah Rosul saw, Baik mengenai tata cara ibadah, bermu’amalah, bertutur kata, berpakaian dan lain-sebagainya), sebab itu syarat muthlak untuk mendapatkan cinta dari Alloh Ta’ala
(Ali Imron: 31-32).
Berikut ini beberapa hadits larangan Rosululloh saw, tentang Isbal:
1.عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ بْنِ السَّكَنِ الْأَنْصَارِيَّةِ قَالَتْ كَانَ كُمُّ يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الرُّسْغِ قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ (رواه الترمذى)
Asma’ binti Yazid al Anshoriyah berkata: “Lengan baju Rosululloh SAW hanya sampai pada pergelangan tangan”. (HR. Tirmidzi) dia berkata: ini hadits Hasan Ghorib
2. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا (متفق عليه)
Dari Abu Huroiro, sesungguhnya Rosululloh bersabda: “Alloh tidak akan melihat dengan rohmat kepada orang yang menurunkan pakaiannya sampai di bawah mata kakinya karena sombong “. (Muttafaqun ‘Alaihi).
3. عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ (رواه البخارى)
Dari Ibnu Umar berkata: Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: “Alloh tidak memandang orang yang menurunkan pakaiannya di bawah mata kaki karena sombong” (HR. Bukhori)
4. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ (رواه البخارى)
Dari Abu Huroiroh ra berkata. Rosululloh saw bersabda: sarung yang di bawah mata kaki, maka itu di neraka. (HR. Bukhori)
5. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ مِنَ الْخُيَلاءِ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه مسلم)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh bersabda: barang siapa yang menurunkan kainnya /sarungnya sampai di bawah mata kaki karena sombong, maka Alloh tidak akan melihatnya pada hari kiamat (HR.Muslim)
6. عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ (رواه مسلم)
Dari Abu Dzar. Rosululloh saw bersabda: tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat, dan tidak dilihat serta tidak akan dibersihkan, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih. Kata-kata nabi itu diulang sampai tiga kali. Abu Dzar berkata: mereka benar-benar kecewa dan sangat rugi. Siapakah mereka itu ya Rosul ?? Nabi menjawab: orang yang menurunkan kain/sarung di bawah mata kakinya, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan yang menjual barang dengan sumpah palsu. (HR. Muslim)
7. عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْد اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِلا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَسْتَ مِمَّنْ يَصْنَعُهُ خُيَلاءَ (رواه البخارى وأبو داود والنسائى)
Dari salim bin Abdillah dari ayahnya, Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang menurunkan kainnya (pakaiannya) di bawah mata kaki karena sombong maka Alloh tidak memandangnya di hari kiamat. Abu bakar bertanya: Wahai Rosululloh sesungguhnya salah satu sisi sarungku menjulang ke bawah kecuali kalau aku jaga benar-benar. Maka Nabi bersabda: engkau tidak berbuat seperti itu karena sombong (HR. Bukhori, abu Daud dan Nasa’i)
8. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ (رواه الترمذى)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh bersabda: Alloh tidak akan melihat pada hari kiamat orang yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong (HR.Muslim)
9. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ يُرْخِينَ شِبْرًا فَقَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لا يَزِدْنَ عَلَيْهِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ (رواه الترمذى)
Dari ibnu Umar, berkata: Rosulullogh bersabda: Siapa yang menurunkan kain sarungnya di bawah mata kaki karena sombong, maka Alloh tidak melihat kepadanya pada hari kiamat, ummu salamah bertanya: bagaimanakah bagi wanita? Jawab Nabi: Diturunkan sejengkal, Ummu Salamah berkata: Kalau demikian terlihat kaki mereka. Nabi bersabda: Direndahkan lagi sehadta tidak lebih dari itu. (HR. Tirmidzi). Ket: Hadits tersebut Hasan Shohih
10. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْبَالُ فِي الْإِزَارِ وَالْقَمِيصِ وَالْعِمَامَةِ مَنْ جَرَّ مِنْهَا شَيْئًا خُيَلاءَ لا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه النسائى)
Dari Ibnu Umar berkata, Rosululloh saw bersabda: Isbal (memanjangkan pakaian) itu pada sarung, baju dan sorban. Barang siapa yang memanjangkan semua itu karena sombong , maka Alloh tidak akan melihat kepadanya pada hari Kiamat.(Hr. Abu Daud dan Nasa’I)
11. عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ عَنِ الْإِزَارِ فَقَال عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلا حَرَجَ أَوْ لا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ (رواه أبو داود)
Abu Sa’id Al Khudri berkata: Rosululloh saw bersabda: Kain sarung seorang muslim adalah sampai ke tengah-tengah betis, dan tidak mengapa yang di antara itu dengan mata kaki, sedangkan yang di bawah mata kaki, maka itu bagian dari neraka, barang siapa yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya di hari Kiamat.(HR. Abu Daud)
12. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّي مُسْبِلًا إِزَارَهُ إِذْ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ ثُمَّ سَكَتَّ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ مُسْبِلٌ إِزَارَهُ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لا يَقْبَلُ صَلاةَ رَجُلٍ مُسْبِلٍ إِزَارَهُ (رواه أبو داود)
Dari Abu Huroiroh ra berkata: “ketika ada seseorang yang sedang sholat dengan isbal (memakai sarung/pakaian di bawah mata kaki), maka Rosululloh saw menegur kepadanya: pergilah berwudlu !!, maka seseorang berkata kepada beliau,: Ya Rosul mengapa engkau menyuruhnya berwudlu kembali, padahal setelah ia berwudlu engkau membiarkan dia?? Maka Rosul bersabda: Dia telah sholat dengan sarung di bawah mata kakinya (isbal). Dan Alloh Ta’ala tidak akan menerima sholat orang yang berpakaian/bersarung melebihi mata kakinya. (HR. Abu Daud)
Sabda Rosululloh saw ketika memberi nasihat kepada sahabat Jabir bin Sulaim ……
13. …… وَلا تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلا تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ (رواه أبو داود والترمذى)
……… Janganlah meremehkan suatu kebaikan, dan berkatalah kepada temanmu dengan muka manis ramah tamah,. Semua kelakuan itu termasuk dari kebaikan. Dan tinggikan kainmu ke tengah betis, kalu tidak, maka ke mata kaki, awaslah jangan menurunkan kain di bawah mata kaki, karena itu termasuk dari kesombongan. Dan Alloh tidak suka pada kesombongan. Dan jika ada orang yang memaki/mencela kamu dengan apa-appa yang memang ada padamu, maka janganlah kau memaki kepadanya dengan apa yang ada padanya. Sebab akibat dari makian itu hanya akan kembali kepadanya. (HR. Abu Daud dan Turmudzi dari Jabir bin Sulaim)
Kesimpulan:
2.Isbal berarti: memanjangkan pakaian (sarung, celana, jubah, gamis atau yang lain) melebihi/di bawah mata kaki.
3.Isbal dalam berpakaian hukumnya haram meskipun dengan atau tanpa ada niat sombong. Karena sombong itu sendiri adalah “menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. sebagaimana yang dijelaskan hadits-hadits di atas dan dikuatkan para ulama’.
4.Dengan demikian sarung/pakaian Seorang muslim yang beriman pada Alloh dan Rosul-Nya adalah berpakaian, bercelana, bersarung di tengah-tengah betis atau sampai mata kaki dan tidak melebihi batas bahkan di bawah mata kaki.
5.Hendaklah setiap muslim memperhatikan dan tidak meremehkan masalah isbal ini meskipun dengan berbagai macam alasan.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar